Seratus alasan
Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis
kau datang membawa seribu alasan untuk tersenyum
Melukis Pelangi
Aq ingin kaU ciNtai
aQ iNgin diCiNtai,,,,,,
aQ iNgiN diSaYanGi,,,
deNgan TulUs,,& pEnUh kaSiH saYanG,,,,
SeaNdaiNya BisA,kaN Q taRik PelaNgi,laLu q lUkiS waJaH & seNyuM mU,laLu Kan Q kEmbalikaN keMbali kE laNgiT, aGar sEmua oRaNg taU
BEtaPA aQ meNgaguMimU,
BeTaPa aQ meNcintaiMu,
BetaPa aQ meNyayaNgiMu,
SatU hal yaNg pErlU kaMu TAhu BAhW@
ada 1 oRAng yaNg seDang mEnciNtaiMu
aDa 1 oRang yanG sEdaNg mEnyaYanGimU
iTu aDalaH “AQ”
Takut
Pertama ketemu, aku takut ngomong sama kamu.
Pertama ngomong sama kamu, aku takut kalau nanti suka sama kamu.
Udah suka, aku makin takut kalau jatuh cinta.
Setelah sekarang cinta sama kamu, aku jadi bener2 takut kehilangan kamu.
Kamu emang menakutkan!
Hidupku atau hidupmu
Kalau kamu nanya mana yg lebih penting buat aku, hidupku atau hidupmu, aku bakal jawab hidupku.
Eits, jangan marah dulu, karena kamulah hidupku.
Dengan puisi....
Dengan puisi aku bernyanyi sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta berbatas cakrawala
Dengan puisi aku mengenang keabadian yang akan datang
Dengan puisi aku menangis jarum waktu bila kejar mengiri
Dengan puisi aku memutih nafas jalan yang busuk
Dengan puisi aku berdoa perkenankanlah kiranya
Masih
Setiap kali puisi tak tercipta
selalu ada tanya
masihkah cinta itu ada?
Padahal puisi tak selalu kata
puisi bisa menjelma menjadi laku
bahkan walau hanya sekedar tarikan nafas
Puisi adalah semesta luas
tidak tertutup oleh jaring-jaring kata
tidak terpenjara oleh terali-terali makna
puisi itu hidup di hati kita
dan nafasnya selalu menghembuskan cinta
Namamu
Apa yang kau sebut nama itu adalah kumpulan huruf-huruf yang terpahat pada kertas putih dan menancapkan gemanya hingga jauh ke lubuk hati. Lalu ketika nama itu tersebut membuat hati menjadi berdegup kencang dan hati bergetar.
atau nama yang kamu maksud itu adalah kumpulan rasa yang kita identifikasikan lalu saat ia tak perlu disebut karena menyatu dalam rasa.
yang mana kau sebut nama, antara CINTA dan DIRIMU. Bukankah saat cinta menjelma maka namamu bukan lagi DIRIMU tapi bermetamorfosa menjadi CINTA, sehingga aku cukup memanggilmu CINTA, dan tak perlu lagi memanggil namamu.
Buatmu
Puisi ini pasti buatmu
baitnya bicara tentangmu
ceritanya merangkai kisahmu yang kau tebar di langit malam
hurufnya menyusun kata cinta untukmu
terangkai dari huruf-huruf yang terbentuk di hatiku
tentu saja tak perlu ada namamu
disana
Toh, nyatanya puisi untukmu
Cinta
Itu Cinta itu hutan
meneduhkan, cantik tapi kadang kita tersesat di dalamnya
Cinta itu matahari
panas membakar tapi ia berguna
Cinta itu hujan
selalu kita berlari agar tak terguyur tapi selalu kita kenang saat kemarau menyerang
cinta itu awan
kadang berarak beriringan kadang hilang tak tahu kemana
cinta itu kamu
kadang menyebalkan tapi juga kurindukan
Telah Berlalu
Badai telah berlalu..
Terbanglah seberkas cinta itu..
Aku telah dapatkan sbuah Ketenangan..
Setelah melupakanmu..
Hujan telah berhenti..
Hanyutlah sebuah mimpi..
Bahwa kau pernah ada..
Temani hariku yg mati..
Kabut telah menipis dan hilang..
Seperti kenangan yg telah ku buang..
Semuanya telah berlalu..
Tiada lagi ingatan untukmu..
waktu tak berpihak
Belumlah sempat mengenal mu…
Belumlah sempat hati ini berlabuh…
Ternyata ada lebih dulu yang mengisi hati mu
Mengapa selalu waktu datang pada
saat yang tidak tepat…
Mengapa selalu ada duka menyertai…
Dia tak mengerti dan tak akan pernah tau
Cukup dari sini kulihat hari-harimu
Cukup indah kulihat senyum mu
Dimana kerinduan jadi bara..
Dimana airmata bukan lagi duka..
Seandainya waktu datang lebih awal…
Patah Hati
Di dalam kehidupan ini
Kita pasti semua mempunyai impian.
Tetapi tak semua mesti terjadi.
Dan terkadang saat aku merasa Impianku
Sudah diambang nyata.
Sang waktu membuatku terjaga.
Dan disaat engkau beranjak pergi
Aku merasa hatiku remuk redam.
Namun aku mencoba tuk Bersyukur
bahwa ini yang terbaik tuk kita
yang pasti ada hikmah tersembunyi dibalik
semua ini yang bisa membuatku
lebih bijak dalam meniti hidup ini
Kata yg tak terucap
apa yg kt alami
Apa yg kt jalani
Walau setitik
Walau setepi
Berhimpitan antara kata kata
Yang tdk terucap..
kata berganti tangis
Mimpi terhenti,ketika tiba dipersimpangan..
Ruang gelap
Cahaya hanya dari hatiku
Bersinar.
Menanti sekeping hati yg pergi
JUst sweeT dReaM
deRai huJan menGantaR kePergianMu…
tanPa biSa ku ceGah, tanPa biSa ku tenTang…
yanG biSa kuLakuKan haNya meNangiS tanPa kaTa…
paDahaL baRu saJa iNgin kU kTakan aQ menCinTaiMu…
seKaranG tak biSa Lagi ku peLuk diRimu,
aTau kuTatap senyUmu…
aQ iNgin kaU ada, waLau hanYa semaLam saJa,
unTuk MeneManikU…
Tuhan, jiKa ini haNya miMpi inDah, kuMohoN, jaNgan bUat aQ terBanguN, kaRena jiKa aku banGun, aku kan saDar kau tak Lagi aDa diSamPinGku…
Puisi patah hati
Selepas malam itu
kau berlalu akupun tetap tertinggal
sembil kudekap erat-erat kepingan hati
Air mata hanya sebuah tanda perpisahan
isak tangis-puisi patah hati
Cinta begitu meraga,tercambuk tercabik-cabik
hingga luka menganga dan darah rindu pun menetes
Tercecer ditanah kerontang, ditikam terik
jejakkan kenangan, kisah usang beribu
Dan, hingga lelah menyesah
di belahan bumi purba ini kau tak ada lagi
Kau telah pergi...
menggapai seribu gemerlap bintang
mimpi terindah yang kau nantikan sepanjang usiamu
Sudahlah...
tatap nanarku hanya pada harap kebahagian
untukmu, selalu...
Berdiri aku harus tetap tegak
mencari kepastilan lain sembuhkan perih
untuk hidup yang terus berlalu
dengan... atau tanpamu lagi
Puisi patah hati
terserah
aku lelah
tajammu berjubah
patahku berdarah
atau engkau lautan
ombakmu menelan
tak dapat kusebrang
tak sanggup kuselam
pulau telaga
bukan yg kita puja
bagi ku bagi kita
di sini saja
oh bunga
pagi sudah usai
terima kasih untuk semua
goodbye.
Rapuh
Satu-satu hati ini meranggas
Menanti musim hujan
Menunggu masa lalu
Yang enggan kembali berbalik muka
Potretmu sudah hilang dari bingkainya
Kini hanya paku yang berkarat
Menunggu bingkai fitri
Yang sudi bertahan pada
Ke Ra Pu Han Ku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar